Rabu, 24 Juli 2024

 




Arsyad Indradi

  

Khabar Dari Dusun

100 Haisi Indonesia

 

Ilustrasi Cover :  Alvin Shul Vatrick

Penerbit : ...Kelompok Studi Sastra Banjarbaru

 

Pelimbaian kata :

 

Setelah terbit Antologi 1500 Haiku “Tirai Hujan “ (2016) dan Antologi Tanka “ Ruang Hening “ memuat 1500 tanka yang ditulis dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021,  kini kembali menerbitkan Antologi haisi dengan tajuk “ Khabar Dari Dusun “ memuat 100 haisi yang diulis tahun 2021.

Saya mencoba menulis puisi yakni perpaduan yang harmonis antara haiku ( 俳句 ) dengan puisi bebas ( 一般詩). Perpaduan puisi ini saya beri nama “ haisi ( ( 詩俳句 ) “.

Haiku ( 俳句 ) adalah puisi pendek, padat yang berasal dari Jepang tetapi terikat dengan ketentuan yaitu pola tuangnya 5-7-5 yakni baris perama 5 suku kata, baris kedua 7 suku kata dan baris ketiga 5 suku kata  ketiga baris itu berjumlah 17 suku kata . Haiku harus mempunyai kigo ( 季語 ) yaitu penanda musim  dan berkireji ( 切る ) yaitu yang merupakan pemotong. Sedang puisi bebas ( 一般詩 ) tidak terikat dengan pola tuang dan sebagainya. Haiku merupakan inti dari puisi bebas itu.

Demikianlah, diharapkan penerbitan antologi haisi ini tidak ada kendala.

 Alhamdulillah.

Semoga buku haisi ini dapat bermanfaat baik untuk diri saya sendiri maupun orang lain. Amin. Amin.

 Arsyad Indradi

Banjarbaru, ...........

 

Sebagai catatan tentang Haiku :

 

Apa Itu Haiku ?

: Arsyad Indradi 

Haiku atau hokku  adalah puisi pendek dari  Jepang yang muncul di akhir zaman Muromachi, namun berkembang ketika memasuki zaman kinsei (disebut juga sebagai zaman Pra Modern). Zaman ini dimulai pada tahun 1602 yakni, sejak shogun Tokugawa Ieyasu sebagai pemegang tampuk pemerintahan memindahkan pusat pemerintahan ke Edo.  Pelopor haiku adalah Matsuo Basho (1644-1694), Onitsura (1661–1738), Yosa Buson (1716–1783), Kobayashi Issa (1763–1827) dan lain – lain.

Puisi pendek yang bernama Haiku ini  terdiri tiga baris menggunakan pola  5-7-5, yaitu :  pada baris pertama 5 suku kata, baris kedua 7 suku kata dan baris ketiga  5 suku kata, semua baris itu berjumlah 17 suku kata. Haiku ini merupakan haiku klasik, karena ketat dengan ketentuan yang ada pada zaman itu. Haiku klasik ini tidak mengenal judul. Di dalam haiku harus mengandung  kigo yaitu penanda musim/waktu dan kireji adalah kalimat penyimpul, jeda atau pemotong ( kiru, kireji) di baris pertama atau terakhir yang berfungsi mendefinisikan hubungan kedua ide yang terdapat pada dua baris di bawahnya atau di atasnya. Kireji merupakan penyempurna dari haiku tersebut.

 

Dalam perkembangannya, orang Jepang sendiri tidak merasa puas dengan haiku klasik, karena, bahasa dan isi yang terkandung dalam haiku tidak lagi sesuai dengan pesatnya perkembangan zaman. Banyak orang tidak lagi mengikuti haiku klasik. Mereka mengganggap bahwa haiku klasik yang punya aturan baku, terkesan kaku dan palsu. Mereka memilih dan mengikuti aliran Masaoka Shiki (1867-1902) yang merupakan seorang pembaharu yang merevolusionerkan haiku Jepang menjadi haiku modern.

Haiku mulai tersebar di seluruh dunia setelah berakhirnya Perang Dunia Ke-2 yakni   pada awal abad ke 20. Dalam tahun 1905, sebuah antologi haiku dalam bahasa Perancis telah terbit. Setelah itu, haiku terus berkembang ke negera Eropa yang lain. Akhirnya ke Amerika Serikat, Brazil dan tempat-tempat lain, di negeri-negeri Amerika Latin.

 

Haiku tradisional di Jepang  ditulis dalam huruf Kanji, dalam satu baris tegak lurus memanjang. Dalam hitungan 17 mora yaitu semacam suku kata. Tentu, mora ini tidak harus  sama dengan suku kata dalam bahasa Inggris atau suku kata dalam bahasa Indonesia, karena struktur gramatika yang berbeda.

 Bagaimna haiku di Indonesia ?

Sesungguhnya haiku serupa dengan puisi mini, puisi alit dan puisi pendek lainnya.

Hanya bedanya haiku mempunyai ketentuan terdiri dari tiga baris, berpola 5-7-5, berjumlah 17 suku kata. Ada mengandung kigo dan kireji.

Karena di Jepang ditulis dalam huruf kanji, dan struktur gramatikanya tentu di Indonesia sesuai dengan huruf dan gramatikal Indoneia.

 Perkembangan Haiku di Jepang begitu pesat, demikian juga di negara-negara di dunia, tak luput di Indonesia. Haiku Indonesia tentu saja haiku yang berjiwa Indonesia dengan kata lain.

haiku Indonesia, memiliki rasa bahasa keindonesiaan dan beragam kebudayaan.

Haiku Indonesia  memotret suasana , situasi, peristiwa dan lain-lain, menuangkan berupa sensasi pikiran, kias,daya imaji, metafora, kekuatan diksi, dan  tidak harus membentuk kalimat di antara barisnya ***

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Arsyad Indradi    Khabar Dari Dusun 10 0 Haisi Indonesia   Ilustrasi Cover :   Alvin Shul Vatrick Penerbit : ...Kelompok Stud...